Kita akan mulai dengan berbicara tentang masing-masing bahasa pemrograman itu sendiri. Kita akan membahas pertanyaan seperti “untuk apa bahasa pemrograman Ruby digunakan?”,“mengapa LUA bagus?” Dan “mengapa Python bagus?”. Setelah itu, kita akan membahas secara singkat beberapa perbedaan utama antara ketiga bahasa ini. Terakhir, setelah menetapkan beberapa aspek perbandingan, kita akan membandingkan dan membedakan bahasa Python,LUA dan Ruby, dan akan mencoba memutuskan apakah Ruby,LUA atau Python yang bagus untuk dipelajari.
Python
Dibuat pada tahun 1991 oleh Guido van Rossum, Python adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi bertujuan umum (general purpose). Sama seperti Ruby, bahasa ini sepenuhnya berorientasi objek – satu perbedaan yang mungkin dapat kamu langsung temukan adalah bahwa Python merupakan bahasa “tingkat tinggi“. Apa artinya?
Berbeda dengan Ruby yang menekankan faktor manusia dalam pemrograman, titik fokus utama Python adalah tingkat kemudahan membaca (readability). Filosofi inti di balik Python adalah bahasa ini harus sangat mudah digunakan. Inilah arti dari “tingkat tinggi” – bahasa pemrograman tingkat tinggi memiliki sintaks yang sangat sederhana dan mudah dibaca yang sangat mirip dengan bahasa Inggris sehari-hari. Ini juga salah satu alasan utama mengapa Python begitu populer – kenyataan bahwa penggunaannya sangat mudah menarik lebih banyak orang setiap hari.
Walaupun Python sebagian besar berorientasi pada Linux, ia dapat digunakan pada platform utama lainnya. Ia mulai terkenal langsung setelah tersebarnya informasi bahwa bahasa ini digunakan untuk mengelola platform seperti YouTube, Dropbox dan Instagram. Sejak saat itu, ia telah menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Dengan pembahasan singkat tentang bahasa pemrograman Python, kamu sekarang sudah memahami dasar-dasar dibangunnya bahasa ini.
Ruby
Apa itu Ruby? Ruby adalah bahasa pemrograman yang diciptakan pada tahun 1995, oleh seorang ilmuwan komputer dari Jepang bernama Yukihiro Matsumoto. Ruby adalah bahasa dengan tujuan umum dan berorientasi objek, yang berarti bahwa tujuan penggunaannya adalah untuk penerapan sehari-hari (digunakan untuk tugas harian). Bagian berorientasi objek juga sangat penting – artinya bahwa bahasa ini menggunakan objek dalam prosesnya, yang membolehkan bagian tertentu atau keseluruhan program ini, secara umum, dapat digunakan kembali untuk proyek lain. Selain itu, pemrograman berorientasi objek menyediakan struktur modular yang jelas untuk proyek-proyek programmernya.
Sejak awal, bahasa Ruby dimaksudkan untuk menjadi menyenangkan. Ini adalah sesuatu yang jarang disebut dalam artikel perbandingan Python,LUA dan Ruby lainnya, mungkin karena ini bukanlah parameter objektif dari bahasa pemrograman tersebut. Akan tetapi, masih penting untuk menyebut ini, karena fun adalah salah satu poin utama dari filosofi Ruby. Mr. Matsumoto menekankan bahwa Ruby harus mudah dan menyenangkan untuk digunakan, dan harus fokus pada sisi “manusia” daripada sisi “komputer” dalam proses pemrograman yang sebenarnya.
Bahasa Ruby memiliki fitur pengetikan dinamis, manajemen memori otomatis, pengumpulan sampah, dan banyak lagi fitur lainnya. Selain itu Ruby adalah bahasa OOP (Object-Oriented Programming atau Pemrograman Berorientasi Objek) sepenuhnya, dengan inheritance (warisan), masterclass (kelas master), dan semua di antaranya.
Ruby juga memiliki reputasi sebagai bahasa yang sangat menerima inovasi baru – bukan hanya Ruby memiliki banyak fitur untuk dipilih secara alami, tetapi Ruby juga dengan mudah menerima banyak implementasi dan pembaruan.
LUA
Lua merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dan sangat banyak digunakan dalam dunia pengembangan games. Lua (dibaca Loo-ah) yang berarti Bulan didalam bahasa Portugis, pertama kali dikembangkan di Brazil pada tahun 1993 oleh beberapa orang dari Tecgraf, University of Rio de Janeiro berdasarkan permintaan dari perusahaan Petrobras untuk simulasi data pada salah satu aplikasi yang dimilikinya.
Jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman terkenal lainnya, Lua menonjol karena efisiensi, kecepatan dan kuat pada deskripsi dan manajemen data. Lua memiliki beberapa kelebihan seperti saat instalasi tidak membutuhkan kapasitas memori dan hard disk yang tinggi, mudah dipahami, sering dipasangkan dengan bahasa pemrograman lainnya dan juga merupakan bahasa pemrograman yang portable.
Hingga kini, penggunaan Lua sudah berkembang sangat pesat. Mulai dari aplikasi umum, hingga aplikasi yang memiliki fungsi spesifik. Tidak terkecuali untuk membuat permainan (games). Suatu hal yang diluar ekspektasi tim pengembang bahasa pemrograman Lua. Banyak aplikasi dan game populer yang menggunakan Lua seperti Sim City 4, Angry Birds, World of Warcraft, Civilization V, Adobe Lightroom dan VLC Media Player.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan dari 3 bahasa ini adalah kembalu kediri masing-masing, jika kamu ingin belajar bahasa pemrograman dengan cepat, mulailah bekerja dengan berbagai proyek besar (terutama – ilmu data) dan hasilkan banyak uang, maka Python adalah pilihan yang harus diambil. Namun, jika kamu punya waktu yang cukup dan ingin belajar dengan kurva pembelajaran yang lebih menantang dan juga bersenang-senang, Ruby adalah alternatif yang bagus. Tetapi jika kita menginginkan efisiensi, kecepatan dan kuat pada deskripsi dan manajemen data maka LUA adalah pilihannya. intinya Misal Anda merasa pemrograman paling nyaman di Ruby, dan Anda mengetahui pro dan kontra dibandingkan dengan bahasa populer lainnya, maka tentu saja Anda dapat mengembangkan game di Ruby, memang semuanya kembali pada diri anda sendiri!
sumber :